Friday, April 8, 2011

Batuan Metamorf

       
    Batuan metamorfosis/malihan
Batuan malihan adalah batuan hasil ubahan dari bayuan asam (batuan beku, sedimen atau malihan) akibat tekanan, suhu atau keduanya.
Terdapat 3 jenis metamorfisme yang didasarkan pada faktor-faktor yang mempengaruhinya.
·       Metamorfisme sentuh atau kontak atau termal : terbatas pada daerah dekat intrusi magma. Akibat panas dari magma yang mengintrusi menyebabkan terjadinya rekristalisasi dan pembentukan mineral baru dalam batuan yang berdekatan. Daerah yang batuanny terubah disekeliling intrusi disebut lingkaran metamorfik sentuh (contact metamorphic aureoul).
·       Metamorfisme dinamik atau dislokasi disebabkan oleh tekanan yang kuat cenderung menghancurkan batuan, kadang-kadang sampai menjadi tepung (kataklastik), pengaruh pelipatan kulit bumi, biasanya tiadak terlalu jauh dari permukaan.
·       Metamorfisme regional atau dinamothermal : metamorfisme yang diakibatkan oleh panas dan tekanan pada skala besar dan menghasilkan bemacam mineral baru. Metamorfisme ini selalu berhubungan dengan pembentukan pegunungan (orgenesis) dan intrusi magma.

     Struktur batuan metamorfosis
Struktur yang sering dijumpai pada batuan metamorfosis antara lain seperti berikut:
·      Kataklastik, memperlihatkan kenampakan pragmental atau pecah0pecah pada batuan. Biasanya disebabkan oleh metamorfisme dinamo, pada daerah sesar (patahan).
·      Milonit, nampak adanya gejala kristal-kristal dalam batuan retak-retak dan seluruh batuan menjadi fragmen halus, kadang-kadang berkembang foliasi.
·      Filonit, seperti milonit, namun tingkat kehancuran lebih tinggi hingga batuan tersebut memperlihatkan struktur seperti filit.
·      Menyabak (slaty), struktur khas pada batu sabak (slate) memperlihatkan foliasi tetapi belum terlihat adanya perlapisan segregrasi yaitu perlapisan akibat pemisahan dari macm-macam mineral.
·      Foliasi, perlapisan yang terdapat pada batuan metamorf, disebabkan kesejajaran mineral.
·      Filitik, struktur yang khas pada batuan filit, foliasinya lebih sempurna dari sabak ; perlapisan segregrasi sudah mulai tampak tetapi belum sempurna.
·      Skistostas, struktur foliasi ulang menerus (open schistority) terbentuk antara lain karena perulangan antara minerral-mineral piph dengan mineral berbutir, sudah ada perlapisan segregrasi yang sempurna.
·      Genessositas, struktur foliasi yang tidak menerus biasanya terbentuk karena perselingan antara lapisan terang antara lain felspar dengan lapisan yang lebih gelap  antara lain mika sampai hornblende
·      Granulose, struktur memperlihatkan susunan mineral yang terbentuk mineral yang biasanya mempunyai dimensi sama, batas butiran bisa bergerigi atau tidak

     Tekstur
Tekstur batuan metamorf di tentukan dari kristal dan hubungan antar butiran mineral.
a.    Homeoblastik, terdiri dari satu macam bentuk :
·         “Lepidoblastik”, mineral mineral pipih dan sejajar
·         “Nematoblastik”, bentuk menjarum dan sejajar
·         “Granoblastik”, berbentuk butir
b.    Heteroblastik, terdiri dari kombinasi homeoblastik :
·         Porfiroblastik
·         Granolepidoblastik
·         Granonematoblastik


      Beberapa contoh batuan metamorfosis
·      Batu sabak: batuan berbutir halus, memeperlihatkan belahan sabak (slaty cleavage), terdiri dari mineral mika berasal dari batuan lempung, serpih yang mengalami metamorfosis regional.
·      Filit: batuan asli metamorfosis yang memperlihatkan tekstur filitik terdiri antara lain mika dan klorit yang memberikan permukaan mengkilap
·      Sekis: batuan metamorfosis yang memperlihatkan stuktur sekistosa, pada umumnya mineral pipih dan mineral berbutir yang membentuk foliasi tersebut.
·      Gneis: berbutir lebih kasar daripada sekis, foliasi tak teratur, hasil metamorfisme derajat lebih tinggi dari pada sekis komposisi mineral terdiri dari mika yang berlapis dengan kelompok kwarsa dan feldspar .
·      Amfibolit: berbutir kasar terutama terdiri dari hornblende (amfibol) dan plagioklas, merupakan batuan hasil metamorfosis kontak .
·      hornfels: batuan metamorfosis yang tak berfoliasi, bertekstur granoblastik, merupakan batuan hasil metamorfosis kontak.
·      Marmer: batuan metamorfosis yang terdiri dari batuan kalsit/dolomit yang saling mengunci (interlocking), bertekstur granoblastik .
·      Kuarsit: batuan metamorfosis yang terdiri dari kuarsa berasal dari batupasir kuarsa, bertekstur interlocking.

No comments:

Post a Comment